Kamis, 26 Mei 2011

Keadilan

Adil dapat dikatakan sama rata atau seimbang. Menurut wikipedia Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”.
Bagi sebagian orang bersikap adil memang terasa sangat sulit, karena untuk mendapatkan keputusan yang adil diperlukan pemikiran yang sangat matang. Sebagai salah satu contohnya adalah keadilan dalam suatu keluarga.
Dimana orang tua selalu ingin bersikap adil kepada anak-anaknya. Namun tidak semua anaknya yang merasakan keadilan dari orang tua mereka. Kebanyakan anak-anak berfikir bahwa orang tua mereka tidak dapat bersikap adil. Anak yang belum berfikir dewasa cenderung memiliki rasa kecemburuan yang sangat besar. Contohnya di sebuah keluarga memiliki 2 orang anak. Anak yang pertama sebelum memiliki adik dia selalu diberi kasih sayang penuh dengan orang tuanya, bahkan orang tuanya menuruti semua yang diinginkan oleh anak tersebut. Dia sangat merasakan gimana rasanya dekat dengan orang yang sayang dengannya. Bahkan dia tidak ingin pergi jauh dari orang tuanya. Namun setelah anak itu memiliki seorang adik, tentu saja rasa sayang kedua orang tuanya terbagi  dengan adiknya. Dia akan merasa bahwa orang tuanya sudah tidak seperti dulu lagi, tidak sayang dengan dia, orang tuanya hanya memikirkan adik kecilnya. Bahkan dia sampai berfikir kalau orang tuanya sudah tidak peduli lagi dengannya. Sehingga dia merasa bahwa orang tuanya tersebut bersikap tidak adil. Padahal sebenarnya kasih sayang orang tua kepada anaknya senantiasa sama. Tidak pernah memberikan rasa sayang yang berbeda kepada anak-anaknya.  Orang tua selalu ingin memberikan segala sesuatu untuk anak-anaknya secara adil.
Memang sangat sulit untuk bersikap adil karena disaat kita mengambil sebuah keputusan yang menurut kita itu adil, namun orang lain belum tentu merasakan hal yang sama seperti kita. Jadi untuk bersikap adil dalam mengambil sebuah keputusan harus ada musyawarah terlebih dahulu dengan orang yang ikut berperan dalam keputusan tersebut, jangan mengambil keputusan secara sepihak. Karena apabila kita mengambil keputusan secara sepihak pasti orang lain merasa bahwa keputusan kita belum tentu adil meskipun kita sudah merasa bersikap adil.

Senin, 23 Mei 2011

Kegagalan

Selalu ada hikmah dan kebaikan yang tersimpan dalam peristiwa yang terburuk sekalipun. Bagaimanapun juga roda kehidupan akan terus berputar. Kita semua adalah bagian dari roda tersebut yang suatu saat akan berada pada posisi terbawah (buruk). Di saat lain, kita akan menikmati posisi puncak kenikmatan dan kenyamanan dalam hidup. Kegagalan merupakan suatu proses menuju keberhasilan yang tertunda. Kegagalan adalah pembelajaran bagi kita untuk berusaha menjadi lebih baik di masa mendatang. Saya telah membuktikan kebenaran statement di atas. Mungkin bukan peristiwa terburuk, tetapi kebaikan memang selalu ada.
Di kantor, saya ditunjuk sebagai administrator dan operator program aplikasi Handkey -Suatu program/sistem kehadiran pegawai secara komputerisasi. Alat dan sistemnya sudah terlebih dahulu dipasang di kantor, tetapi belum ada petunjuk atau diklat tentang pengoperasiannya. Nah, rencananya, diklatnya akan diadakan di Jakarta. Lumayanlah, buat jalan-jalan, refreshing, dan menambah uang saku.
Setelah sekian lama menunggu -hampir sebulan, surat peserta diklat dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perbendaharaan datang juga. Memang nama saya muncul sebagai peserta, tapi ternyata diklat diadakan di sebuah hotel berbintang di kota Medan, bukannya di Jakarta seperti rencana awal. Hilanglah impian untuk melakukan perjalanan dinas ke ibukota. Tapi setelah dipikir-pikir, lumayan juga bisa menginap gratis tiga hari di hotel mewah, dapat jasa laundry gratis pula. Hihi…!!!
Memang, impian hanya tinggal impian, ternyata peserta dalam kota (Medan) tidak mendapat jatah kamar, yang lebih parah lagi, juga tidak mendapatkan uang transportasi. Oh my God, udah apes, tertimpa tangga pula! Apalagi terdengar isu kalau atasan saya juga akan mengikuti diklat yang sama, tetapi di Batam.
Selama tiga hari, saya dengan perasaan dongkol mengikuti diklat tersebut. Saking dongkolnya, sewaktu ada sesi tanya-jawab dan diskusi, saya ’serang’ pengajarnya dengan membeberkan kelemahan-kelemahan sistem dan dampak negatifnya pada kami sebagai operator (sebelumnya, saya udah otak-atik dan mempelajari sistemnya terlebih dulu, makanya sedikit paham). Kontan aja, beliau kelabakan meminta saya secara khusus untuk tidak membeberkannya di forum. Dengan janji akan memperbaiki sistem dan alatnya secepat mungkin.
Mungkin atasan dan teman-teman saya di kantor sudah mengerti dan merasa ada sesuatu yang salah dengan diri saya. Akhirnya diputuskan kalau saya dapat jatah bertugas dua kali ke luar kota berturut-turut, ke Tanjungbalai dan Sibolga, walaupun masih dalam wilayah provinsi Sumatera Utara. Total seminggu lebih saya berada di luar kota. Lumayanlah, walaupun hanya kota kecil.
Itu baru salah satu hikmah dan kebaikan di balik cerita kegagalan saya. Sebaliknya, saya sukses menjalani prosesi sidang dan wisuda dari kampus (baca juga blog saya berjudul : ARISANDY JOAN HARDIPUTRA, S.E.). Bukan hanya itu, setelah diadakan assesment (tes/ujian) pegawai untuk kantor baru, saya dinyatakan lulus. Kok sudah jadi pegawai, masih harus dites lagi? Wah, kantor baru ini akan ditempati oleh pegawai-pegawai pilihan. Semua menggunakan sistem teknologi informasi yang lebih canggih dibandingkan dengan kantor lama saya. Yang lebih penting lagi, semua pegawai di kantor baru nantinya berhak mendapat tunjangan penghasilan yang lebih besar. Insya Allah, awal tahun 2009, kantor ini diresmikan sebagai salah satu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ‘Percontohan’. KPPN adalah unit yang melayani satuan kerja (satker) yang menggunakan dana APBN. Mungkin bisa dibilang, KPPN adalah penentu apakah suatu kegiatan/proyek/belanja bisa dibiayai dengan menggunakan dana APBN. Lalu, apa perbedaan antara KPPN konvensional dengan KPPN percontohan? KPPN percontohan memiliki staf SDM yang dianggap lebih kompetitif dari segi teknologi informasi, penguasaan tugas, dan kepribadian. Karena itu untuk menjadi pegawai KPPN percontohan, semua pegawai di lingkup Ditjen Perbendaharaan harus melalui tes/assessment terlebih dahulu. Maka jangan heran jika kebanyakan pegawai KPPN percontohan adalah para alumni Program Diploma Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN), yang diharapkan akan memenuhi kuota pegawai Depkeu dalam waktu beberapa dekade mendatang.
Pegawai pada KPPN percontohan diharapkan bisa menjadi agent of change dalam bidang keuangan negara. Perubahan dalam hal apa? Tentu saja reformasi birokrasi Departemen Keuangan R.I.
Sejak era pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu, pemerintah bertekad kuat mensejahterakan rakyatnya dan memajukan negara ini, salah satu yang vital adalah dalam hal pemberantasan korupsi. Salah satunya melalui reformasi birokrasi pada kementerian negara/lembaga. Nah, sebagai langkah awal sekaligus sebagai eksperimen tentang berhasil atau tidaknya reformasi birokrasi, pemerintah terlebih dahulu menerapkannya pada Departemen Keuangan yang dianggap sebagai instansi yang paling vital karena terkait langsung dengan bidang keuangan/finansial negara. Jika berhasil pada Depkeu, maka diharapkan akan sukses juga mengubah wajah birokrasi pada kementerian negara/lembaga yang lain.
Untuk mewujudkan ekspektasi yang begitu tinggi ini, Departemen Keuangan melalui Menteri Keuangan -Sri Mulyani Indrawati, mempunyai beberapa cara untuk mewujudkan reformasi birokrasi. Salah satunya dengan menerapkan sistem remunerasi baru menggunakan peringkat jabatan (job grade). Masing-masing unit eselon I Depkeu juga mempunyai kebijakan sendiri dalam hal reformasi birokrasi, misalnya Ditjen Pajak yang menerapkan Sunset Policy dan terlebih dahulu mendirikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Madya. Ditjen Bea Cukai mendirikan Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea & Cukai. Lalu disusul dengan Ditjen Perbendaharaan yang mendirikan KPPN Percontohan. Semua pegawai harus melalui proses assessment untuk dapat menjadi pegawai pada kantor-kantor tersebut.
Semoga ini menjadi ‘batu pijakan’ saya selanjutnya menuju kesuksesan karir yang lebih tinggi. dan bukan akhir dari cerita keberhasilan saya… Amin! Jalan kehidupan Insya Allah masih panjang, masih banyak lagi yang ingin & belum sempat saya raih. Wish me luck… terima kasih sebelumnya!
Salam,
http://cecen.blog.friendster.com/tag/kegagalan/

Masalah dalam Hidup

Hidup adalah tumbuh, berkembang, respon terhadap lingkungan. Dalam suatu kehidupan kita tidak selamanya selalu merasakan kebahagiaan. Tentu saja kita pernah merasakan pahitnya hidup, seperti disaat kita ada masalah, namun kebanyakan dari orang setiap ada masalah mereka tidak dapat menerimanya, mereka langsung rapuh, terpuruk, bahkan sebagian dari mereka ada yang nekad mengakhiri hidupnya karena tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Sebenarnya kalau kita sadari, masalah itu adalah suatu proses hidup untuk menjadi lebih dewasa. Untuk kita berfikir lebih panjang apa makna dari kehidupan di dunia yang kita jalani saat ini. Apabila kita setiap ada masalah hanya mengeluh terus, kita sampai kapan pun tidak akan dapat menyelesaikan masalah tersebut, kita menjadi mudah rapuh, selalu ada rasa takut setiap ada masalah dan kita hanya dapat lari dari masalah tersebut dengan tanpa berfikir panjang bagaimana hidup untuk selanjutnya. Dalam menghadapi suatu masalah kita harus dengan kepala dingin, apabila kita menyelesaikan masalah dengan emosi, kita hanya mengikuti ego, dan itu akan membuat kita menyesal di kemudian hari. Apabila kita sedang mendapatkan masalah yang besar dan kita tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut sendiri, kita dapat meminta bantuan kepada orang lain yang dekat dengan kita seperti: keluarga, teman atau siapa pun yang dapat kita percaya untuk tidak menceritakan masalah kita ke orang lain dan dapat membantu kita untuk menyelesaikan masalah tersebut. Biasanya kalau kita cerita dengan orang terdekat tentang masalah kita, mereka akan membantu kita dengan saran dan dukungan agar kita dapat menghadapi masalah tersebut. Disaat ada masalah, kita jangan terlalu di fikirkan masalah tersebut, kita bawa santai saja masalah itu, dengan berfikir positif. Sesungguhnya ALLAH memberikan kita ujian dalam hidup, karena ALLAH sayang dengan hamba-Nya dan ALLAH akan memberikan yang terbaik untuk hamba-nya di kemudian hari. Jadi disaat kita dapat masalah dalam hidup sebaiknya kita hadapi masalah itu dengan santai, renungkan terlebih dahulu kenapa hal tersebut dapat terjadi kepada kita, ambil segi baik dan buruknya dari masalah yang kita dapat. Yang baik kita jadikan pelajaran untuk menghadapi hidup, yang buruk kita jadikan untuk merubah hidup kita menjadi lebih baik lagi.

Manusia dan Keindahan

Keindahan, Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan atau lokal.

Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi 


Menurut cakupannya orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian; yakni
a.    Keindahan dalam arti luas
b.    Keindahan dalam arti estetis murni
c.    Keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan


Keindahan alam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah, kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.


Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.

Nilai estetik.
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai terbukti ketakbenarannya.


    Tentang nilai ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya ( instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik  dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh :
    Puisi. Bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.


Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
1.    Tata nilai yang telah usang
2.    Kemerosotan zaman
3.    Penderitaan Manusia
4.    Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.


Dalil teori ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan) expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

Teori Metafisik
Teori seni yang bercotak metafisik  merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karya seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan) dari ralita duniawi

Teori Psikologis
Para ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 – 1903 ) menurut Schiller, asal seni  adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.

Penderitaan

Penderitaan dapat dikatakan merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan atau suatu kesedihan. Tingkat penderitaan bermacam-macam ada yang berat dan ada yang  ringan. Berat ringannya suatu penderitaan tergantung dari manusia. Apabila ia dapat menghadapi segala penderitaan yang dialaminya, penderitaan tersebut akan terasa ringan, namun sebaliknya apabila ia merasa tidak sanggup menghadapi segala penderitaannya akan terasa sangat berat. Hampir semua orang pernah merasakan suatu penderitaan, karena penderitaan merupakan sebuah ujian dari Tuhan agar kita senantiasa mengingatNya. Tuhan memberikan suatu kesenangan, akan tetapi Tuhan juga memberikan kita suatu cobaan, agar kita dapat merasakan bahwa hidup tidak selamanya senang namun ada saatnya dimana kita merasakan suatu penderitaan dalam hidup. Suatu penderitaan dalam hidup apabila kita dapat mengambil hikmahnya, hal tersebut dapat membuat kita kuat dalam menghadapi hidup atau merupakan langkah awal dalam mencapai kebahagiaan dalam hidup, namun apabila kita tidak sanggup menghadapi penderitaan tersebut, hidup kita akan terpuruk.
Saya sendiri pernah merasakan penderitaan dalam hidup ketika saya duduk di Sekolah Menengah Pertama. Di saat itu seorang kakek yang saya cintai telah pergi meninggalkan kami semua untuk selama-lamanya. Saya tidak dapat melihat kakek untuk terakhir kalinya, karena saat itu saya sedang ujian di sekolah dan kakek saya berada di luar kota. Awalnya saya tidak sanggup menerima kabar bahwa kakek sudah tiada, saya sangat shock. Disaat itu yang saya rasakan sedih, menyesal karena tidak dapat mengantar kakek ke tempat istirahatnya untuk terakhir kali. Saya sempat tidak percaya sama semua itu karena kakek merupakan orang yang sangat sayang sama saya, kakek banyak mengajarkan saya pelajaran dalam hidup. Saya sangat menyesal karena saya tidak dapat bertemu kakek untuk terakhir kalinya. Itu merupakan suatu penderitaan paling berat dalam hidup saya, karena saya harus kehilangan orang yang saya cintai. Di saat saya menghadapi cobaan tersebut, orang tua, saudara dan orang-orang terdekat saya selalu memberikan semangat untuk saya, berbagai macam cara mereka lakukan agar saya dapat menghadapi semuanya dan menerima semua penderitaan tersebut. Saat itu saya coba perlahan-lahan mengikhlasan kepergian kakek. Dan akhirnya saya dapat menerima semua penderitaan itu, saya kembali semangat menjalani hidup. Saya dapat mengambil hikmahnya dari penderitaan yang saya alami saat itu bahwa Tuhan yang menciptakan kita maka Tuhan suatu saat nanti akan mengambil nyawa kita kembali. Tuhan mengambil nyawa seorang manusia, karena Tuhan sayang dengan umatNya. Oleh karena itu kita harus senantiasa ingat kepada Tuhan.
Dalam menghadapi suatu penderitaan sebaiknya kita pasrahkan semuanya kepada Tuhan, dan kita banyak berdoa, agar penderitaan yang kita rasakan dapat berangsur-angsur berkurang dan kita dapat menghadapi segala penderitaan atau cobaan dalam hidup. Sehingga kita dapat lebih kuat dalam menjalani hidup.

Menjelaskan Keterbukaan saya berada pada skala berapa???

Saya termasuk orang yang kurang terbuka dalam membahas masalah pribadi kepada orang-orang yang berada disekitar saya, kecuali jika orang tersebut benar-benar saya percaya. Konteks keterbukaan yang saya miliki hanya jika saya merasa pembahasan itu tidak menyangkut wilayah pribadi. Jika di rank antara 1.......10 maka kategori keterbukaaan saya berada pada nilai 3.
Hal-hal yang jarang yang bagi dan ceritakan kepada orang-orang disekeliling saya adalah:


  •  Masalah asmara
  •  Masalah Keluarga
  •  Masalah Finansial
  •  Masalah Persahabatan

Hal-hal yang bisa saya bagi kepada orang-orang:
  •  Pelajaran
  •  Traveling
Semua itu terjadi karna adanya rasa tidak percaya saya kepada orang.Saya tipekal orang yang tidak mudah percaya kepada orang lain, apalagi orang itu baru saya kenal

Teori Motivasi

Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan dan memelihara perilaku manusia., dan merupakan suatu proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita inginkan. Seorang karyawan mungkin menjalankan pekerjaan yang dibebankan kepadanya dengan baik, mungkin pula tidak. Maka dari itu hal tersebut merupakan salah satu tugas dari seorang pimpinan untuk bias memberikan motivasi (dorongan0kepada bawahannya agar bias bekerja sesuai dengan arahan yang diberikan.

Content Theory
Content theory berkaitan dengan beberapa nama seperti Maslow, Mc, Gregor, Herzberg, Atkinson dan McCelland.

1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia ada lima jenjang kebutuhan, yaitu:
  • faali (fisiologis)
  • Keamanan, keselamatan dan perlindungan
  • Sosial, kasih saying, rasa dimiliki
  • Penghargaan, rasa hormat internal seperti harga diri, prestasi
  • Aktualisasi-diri, dorongan untuk menjadi apa yang mampu ia menjadi.
Jadi jika seorang pimpinan ingin memotivasi seseorang, menurut maslow, pimpinan perlu memahami sedang berada pada anak tangga manakah bawahan dan memfokuskan pada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan itu atau kebutuhan dia atas tingkat itu.

2. Teori X dan Y , teori yang dikemukakan oleh Douglas McGregor yang menyatakan bahwa dua pandangan yang jelas berbeda mengenai manusia, pada dasarnya satu negative (teori X) yang mengandaikan bahwa kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori Y) bahwa kebutuhan order tinggi mendominasi individu.
3. Teori Motivasi – Higiene, dikemukakan oleh psikolog Frederick Herzberg, yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa tidak puas atau factor-faktor motvator iklim baik atau ekstrinsik-intrinsik tergantung dari orang yang membahas teori tersebut. Faktor-faktor dari rangkaian ini disebut pemuas atau motivator yang meliputi:
  • prestasi (achievement)
  • Pengakuan (recognition)
  • Tanggung Jawab (responsibility)
  • Kemajuan (advancement)
  • Pkerjaan itu sendiri ( the work itself)
  • Kemungkinan berkembang (the possibility of growth)
4. Teori kebutuhan McClelland, teori ini memfokuskan pada tiga kebutuhan
  • prestasi (achievement)
  • Kekuasaan (power)
  • Afiliasi (pertalian)
5. Teori Harapan – Victor Vroom, teori ini beragumen bahwa kekuatan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dengan suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu tersebut. Teori pengharapan mengatakan seorang karyawan dimotivasi untuk menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila ia meyakini upaya akan menghantar kesuatu penilaian kinerja yang baik, suatu penilaian yang baik akan mendorong ganjaran-ganjaran organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu akan memuaskan tujuan pribadi karyawan tersebut.
6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-orang dimotivasi oleh keinginan untuk diperlakukan secara adil dalam pekerjaan, individu bekerja untuk mendapat tukaran imbalan dari organisasi
7. Reinforcement theory, Teori ini tidak menggunakan konsep suatu motive atau proses motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan dimasa yang akan dating dalam proses pembelajaran.
Berbagai pandangan tentang motivasi dalam organisasi

1. Model Tradisional, alat motivasi ini didasarkan atas anggapan bahwa para pekerja sebenarnya adalah pemalas dan bisa didorong hanya dengan imbalan keuangan.
2. Model sumber Daya Manusia, para ahli berpendapat bahwa para karyawan sebenernya mempunyai motivasi yang sangat beranweka ragam, bukan hanya motivasi karen auang ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan emmpunyai artidalam bekerja. Mereka berpendpat bahwa sebagian besar individu sudah mempunyai dorongan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik, dan tidak selalu para karyawan memandang pekerjaan sebagai sesuatu hal yang tidak menyenagkan.

Jenis-jenis Motivasi
Motivasi positif dan motivasi negatif, motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar menjalankan sesuatu yang kita inginkan dengan cara memberikan kemungkinan untuk mendapatkan hadiah. Motivasi negatif adalah proses untuk mempengaruhi seseorang agar mau melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah lewat kekuatan ketakutan.
Bukti yang paling dasar terhadap keberhasilan suatu bentuk motivasi adalah hasil yang diperoleh dari pelaksanaan suatu pekerjaan.

Menanyakan kepada 2 orang teman tentang konteks belajar

Menurut teman-teman, prilaku dan konteks belajar saya dikatakan tdk pemalas, tp tdk rajin juga. klo lgi malas saya blos kuliah... tp klo lagi rajin..semua tugas yang diberikan dosen pasti saya kerjakan.., Dalam mengerjakan tugas kelompok misalnya, saya sangat suka mencari data atau file yg dibutuhkan untuk mengerjakan tugas kelompok.. tp untuk membuat laporannya biasanya saya malas,hehehehehe... Sistem belajar yang sering saya terapkan adalah SKS (Sistem kebut Semalam), belajar hanya pada saat Quis dan UTS saja.  Kalau dalam hal berbagi bahan perkuliahan klo lgi rajin, biasanya saya mencatat dan kadang meminjamkan catatan saya ke teman2 saya, tp klo lgi malas saya sering meminjam catatan kepada teman-teman cewek, soalnya mereka lebih rajin dalam hal catat-mencatat. hehehehehe...

Pengertian Teori X dan Y Dari Sisi Kepemimpinan

Jelaskan konsep teori x dan y dari sisi kepemimpinan?

Teori X dan Teori Y (X Y Behavior Theory) Douglas McGregor
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Ini adalah salah satu teori kepemimpinan yang masih banyak penganutnya. Menurut McGregor, organisasi tradisional dengan ciri-cirinya yang sentralisasi dalam pengambilan keputusan, terumuskan dalam dua model yang dia namakan Theori X dan Teori.Y.
Teori X menyatakan bahwa sebagian besar orang-orang ini lebih suka diperintah, dan tidak tertarik akan rasa tanggung jawab serta menginginkan keamanan atas segalanya. Lebih lanjut menurut asumís teori X dari McGregor ini bahwa orang-orang ini pada hakekatnya adalah :
  • Tidak menyukai bekerja
  • Tidak menyukai kemauan dan ambisi untuk bertanggung jawab, dan lebih menyukai diarahkan atau diperintah
  • Mempunyai kemampuan yang kecil untuk berkreasi mengatasi masalah-masalah organisasi.
  • Hanya membutuhkan motivasi fisiologis dan keamanan saja.
  • Harus diawasi secara ketat dan sering dipaksa untuk mncapai tujuan organisasi..
Untuk menyadari kelemahan dari asumí teori X itu maka McGregor memberikan alternatif teori lain yang dinamakan teori Y. asumís teori Y ini menyatakan bahwa orang-orang pada hakekatnya tidak malas dan dapat dipercaya, tidak seperti yang diduga oleh teori X. Secara keseluruhan asumís teori Y mengenai manusia adalah sbb :
  • Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain dapat memberikan kepuasan lepada orang. Keduanya bekerja dan bermain merupakan aktiva-aktiva fisik dan mental. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika keadaan sama-sama menyenangkan.
  • Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
  • Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan-kebutuhan fisiologi dan keamanan.
  • Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara tepat.
Dengan memahami asumsi dasar teori Y ini, McGregor menyatakan selanjutnya bahwa merupakan tugas yang penting bagi menajemen untuk melepaskan tali pengendali dengan memberikan desempatan mengembangkan potensi yang ada pada masing-masing individu. Motivasi yang sesuai bagi orang-orang untuk mencapai tujuannya sendiri sebaik mungkin, dengan memberikan pengarahan usaha-usaha mereka untuk mencapai tujuan organisasi.
Opini: "Menurut saya teori X itu memang sangat sesuai dengan apa yang dialami kebanyakan orang saat ini, tetapi yang seharusnya kita terapkan dengan baik yaitu teori Y. Karena sudah sepantasnya, jika kita bekerja pada suatu tempat, kita tidak hanya menginginkan hasil yang tinggi tanpa kerja keras yang berat sesuai dengan yang kita dapatkan. Kita harus menyeimbangkan antara kedua hal tersebut agar kita bisa menjadi seorang yang mendapatkan hasil tinggi dengan kerja keras setimpal dengan apa yang kita kerjakan. Dengan itu kita akan lebih baik dalam menjalani kehidupan ini sebagai seorang pekerja sesuai dengan teori tersebut."

Kepemimpinan demokratis dan otokratis

Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan demokratis dan otokratis?

Kepemimpinan dibagi ke beberapa jenis, salah satunya menurut gaya kepemimpinannya. Yaitu diantaranya adalah:

  • Gaya Kepemimpinan Otokratis, yaitu gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi secara otoriter, melakukan sendiri semua perencanaan tujuan dan pembuatan keputusan dan memotivasi bawahan dengan cara paksaan, sanjungan, kesalahan dan penghargaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  • Gaya Kepemimpinan Demokratis, yaitu gaya seorang pemimpin yang menghargai karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi. Pemimpin yang demokratis menggunakan kekuatan jabatan dan kekuatan pribadi untuk menggali dan mengolah gagasan bawahan dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama.